Padang – Lilik Sudarwarti perwakilan KONI Pusat mengatakan Sumbar sangat serius mengawal atlet-atletnya berprestasi tanpa doping.
Apalagi selama sosialisasi doping, baru di Sumbar di hadiri langsung oleh
Ketua Umum KONI Sumbar, Ir Ronny Pahlawan.
Lilik mengatakan, kebanyakan atlet tidak mengetahui terkontaminasi doping. Lantaran, zat doping ini juga berasal dari bahan-bahan herbal seperti jamu dan lainnya.
“Untuk itu, sosialisasi dan edukasi anti doping ini sangat penting bagi pembinaan atlet demi menjunjung tinggi sportivitas,” ujarnya.
Sementara itu, Brigjen (Purn) Suharyanto selaku Direktur intelejen dan Investigasi IADO mengatakan sosialisasi anti doping ini dilaksanakan pada 22 provinsi, Sumbar merupakan salah satu provinsi yang di pilih.
“Kita berharap pada PON 2018 di NTB dan NTT seluruh atlet bisa mengikuti tes doping,” ungkapnya.
Perkaya Pengetahuan Pelaku Olahraga
Ketua Umum KONI Sumbar, Ir Ronny Pahlawan mengapresiasi kegiatan oleh IADO terhadap sosialisasi dan edukasi doping.
Selama ini menurut Ronny pelaku olahraga hanya mengetahui doping sebatas obat-obatan dan adiktif. Namun, ternyata ada 11 jenis doping yang harus di pahami pelaku olahraga.
“Informasi mengenai doping tentu sangat penting mengingat hal ini sebuah hal yang riskan dalam menjunjung nilai-nilai sportivitas dalam olahraga,” cetusnya
“Kita ingin kegiatan ini tidak hanya sampai ke KONI provinsi, namun juga bisa dilakukan hingga ke KONI kabupaten dan kota.”
Sosialisasi dan edukasi menurut Ronny ini akan meningkatkan kesadaran pelaku olahraga untuk menjauhi doping dalam beraktivitas di dunia olahraga prestasi. (*)