Wanita ini Meninggal Usai Tergelincir ke Ngarai di Bukittinggi

Tim penyelamat dari BPBD Bukittinggi saat menyelamatkan korban yang jatuh ke dalam Ngarai Koto Barangai Bukit Apit Puhun.
Tim penyelamat dari BPBD Bukittinggi saat menyelamatkan korban yang jatuh ke dalam Ngarai Koto Barangai Bukit Apit Puhun.

Bukittinggi, posinfo.co – Wanita ini meninggal usia tergelincir ke Ngarai di Bukittinggi.

Ya, malang bagi Sulastri, ia tak bisa terselamatkan usai tergelincir hingga jatuh ke dalam Ngarai Koto Barangai, Rabu (7/6/2023).

Kejadian ini sempat menghebohkan masyarakat sekitar.

Masyarakat pun lantas menginformasikan kejadian ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bukittingi.

Langsung ke TKP

Personel BPBD yang mendapat laporan bersama TNI dan Polri langsung merespons dengan melakukan pencarian.

Setelah beberapa jam pencarian intensif, Sulastri di temukan dalam keadaan tak bernyawa.

Tim medis yang standby di lokasi memastikan kondisi korban dan mengonfirmasi bahwa korban telah meninggal dunia.

Bhabinkamtibmas Bukit Apit Puhun Bripka Ade mengatakan, usai evakuasi, tim membawa jenazah Sulastri ke rumah duka atas permintaan dari keluarga korban.

Ia mengimbau masyarakat selalu berhati-hati dan memperhatikan keamanan saat berada di daerah alam yang memiliki risiko.

Korban Derita Penyakit

Ketua LPM Kelurahan Bukik Apik Puhun Hendra St.Rky Mulia menjelaskan, korban menderita diabetes dan dua buah jari kaki bekas amputasi.

“Sebelum jatuh ke Ngarai, korban awalnya melakukan aktivitas jalan pagi,” katanya.

Setelah pukul 09.00 WIB, korban dicari oleh suaminya.

Kemudian hanya menemukan tongkat serta sandal di Kopel Ngarai Koto Barangai, karena kebiasaannya olahraga pagi dan duduk di kopel tersebut.

“Korban tidak ada masalah dengan lingkungan. Informasinya, korban ada persoalan keluarga.”

“Kemudian korban ke luar dari rumah. Lalu, suaminya pulang dan bertanya ke anaknya tentang kemana korban,” ujarnya.

Lantas, di tepi Ngarai Koto Barangai, di temukan tongkat dan sendal korban serta ada ilalang yang patah.

Tim penyelamat tidak mengalami kesulitan berarti menemukan korban.

Sekitar pukul 14.00, korban di temukan oleh tim pencari. Sesuai permintaan keluarga, jenazah ke rumah duka.

“Pukul 17.30 WIB, korban di makamkan di Pasia Ampek Angkek. Kejadian ini murni kecelakaan berdasarkan fakta atau pemantauan di lapangan,”terang Hendra Mulia.

Ia berharap Pokdarwis dan pemilik lahan Koto Barangai lebih memperhatikan lingkungan terutama keselamatan tebing Ngarai Koto Barangai.

Hal ini lantaran, Ngarai Koto Barangai sebagai destinasi wisata Bukittinggi. (025)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *