Padang – Pesimistis publik Semen Padang FC kala Kabau Sirah melakoni laga tandang ke markas Persib Bandung sangat berasalan.
Hal itu tak terlepas dari sejarah kelam, pasca di “kubur” Dewa United di kandang sendiri, Stadion Haji Agus Salim Padang, 1-8 beberapa waktu lalu.
Duel Persib vs Semen Ladang, bisa dikatakan pertandingan bak bumi dengan langit. Saat ini Semen Padang menghuni papan paling bawah klasemen sementara dengan koleksi 4 poin.
Sementara Persib terbilang superior, berada di posisi kedua dengan koleksi 19 poin.
Tentu, publik urang awak tak bisa berharap banyak pada laga ini. Kemenangan tentu harga mati bagi Maung Bandung sebagai asa kembali menyegel posisi puncak.
Bukan tidak yakin dengan skuat Eduardo Almeida serta kebangkitan yang bakal di usung tim urang awak di Si Jala Kharupat.
Tapi, jika berkaca dari banyak hal, jelas tak mungkin bagi Semen Padang mengimbangi permainan tuan rumah. Jangankan tiga angka, menahan imbang tuan rumah saja terbilang berat.
Kondisi Semen Padang saat ini sangat riskan. Mental pemain sedang jatuh-jatuhnya. Selain itu tuntutan banyak pihak sangat besar agar Semen Padang ke luar dari zona degradasi.
Lebih Masuk Akal
Hal yang masuk akal saat ini adalah melakukan pembenahan tim secara signifikan.
Berusaha mengamankan poin maksimal di kandang serta melakukan perombakan tim di putaran kedua adalah hal wajib yang harus di lakukan.
Manajemen dan tim pelatih disarankan mengganti 70 persen pemain asing dan menggantinya dengan pemain yang telah memiliki pengalaman bermain di Liga-1. Bisa pula memanfaatkan eks Liga -1 yang kini bermain di luar Indonesia.
Sebab, minimnya kontribusi pemain asing setidaknya dalam delapan pertandingan tak terlepas dari lambannya penyesuaian pemain impor dengan karakteristik Liga Indonesia. Selain itu kemistri antar pemain juga menjadi salah satu kendala, lantaran bermain belum begitu padu. (*)