Berbagai tradisi baik itu budaya dan permainan kini mulai menghilang di beberapa daerah, termasuk Kota Padang.
Hal ini tak terlepas dari minimnya perhatian kepala daerah, sehingga satu persatu tradisi yang turun temurun berlaku mulai jarang ditemui.
Untuk permainan anak nagari, salah satu yang masih bertahan dan bahkan makin berkembang adalah permainan layang apik.
Layang apik adalah salah satu permainan khas yang Kiki mulai jamak di temui di Kota Padang.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pencinta layang-layang khas daerah, salah satunya layang apik semakin berkembang.
Dulu, permainan layang-layang bersifat musiman. Hanya bisa dilihat pas libur sekolah atau saat bulan puasa sebagai bagian dari menunggu waktu berbuka.
Namun, belakangan hobi ini tak lagi kenal musim.
Masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja hingga kalangan dewasa sampai tua aktif bermain layang-layang.
Bahkan saat ini menjamur arena perlombaan layang-layang, dari layang pacu sampai layang apik. Ini menarik.
Setiap sore arena perlombaan di penuhi peserta terdiri dari pemain, suporter, penonton hingga masyarakat sekitar.
Lomba layang apik sejatinya bukan sebatas pelampiasan hobi layang-layang semata.
Jika ditata dengan baik, hobi ini bisa mendatangkan manfaat khususnya bagi pelaku UMKM.
Lantaran banyak pihak yang terlibat dalam sebuah perlombaan. Mulai dari panitia pelaksana, penjual ekor layangan, penjual kayu untuk bingkai layang, penjual kertas layang dan benang bisa terlibat.
Termasuk masyarakat yang berada di lokasi lomba. Mereka bisa memanfaatkannya dengan berjualan makanan seperti gorengan, minuman hingga jajanan lain.
Lomba layang apik bisa menjadi lahan industri kecil. Peredaran uang di lokasi lomba mencapai jutaan rupiah. Namun, jika di tata dengan baik, tentu akan makin besar lagi peredaran uang yang tentunya bisa membantu masyarakat.
Saat ini dibutuhkan sedikit perhatian pemerintah daerah dalam mempertahankan tradisi permainan layang apik. Sebab, permainan ini berdampak positif khususnya bagi generasi muda.
Hal ini terlihat dari kepanitiaan sebuah lomba yang seluruhnya anak muda. Belum lagi para pemain yang rata-rata remaja.
Kondisi yang ada tentunya selaras dengan visi Pemko Padang dalam menekan angka tawuran dan kenakalan remaja.
Maka dari itu, tak ada salahnya Walikota Padang Fadly Amran memberikan perhatian dan porsi khusus kepada pelaku layang apik.
Hal ini dengan memerintahkan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) agar memberikan sedikit anggaran untuk permainan tradisional layang apik pada 2026 mendatang.
Dengan anggaran dari Pemko, diharapkan ada agenda besar setiap tahun bertajuk lomba layang apik Piala Walikota Padang dengan menyediakan hadiah sapi atau sepeda motor. Iki tentu ditunggu-tunggu Apik Mania Kota Padang.
Penulis yakin, Walikota Fadly Amran sangat mendukung. Lantaran, pemimpin muda Kota Padang ini berjiwa muda dan sangat berkomitmen mendukung Polresta Padang dalam memerangi aksi tawuran. Kita tunggu saja! (*)
*Penulis adalah Jurnalis di Kota Padang