Dharmasraya, posinfo.co – Oknum Polisi Pamong Praja Kabupaten Dharmasraya di duga usir wartawan saat lakukan peliputan sidang Paripurna pelantikan 30 anggota DPRD terpilih periode 2024-2029.
Kegiatan sakral ini berlangsung di gedung DPRD Dharmasraya, Rabu (14/08/2024).
Perlakuan tidak menyenangkan itu di alami awak media yang memenuhi undangan pelantikan 30 anggota DPRD Dharmasraya terpilih.
Tindakan miskomunikasi itu lakukan oleh anggota Satpol PP di hadapan anggota Sekretariat DPRD. Oknum aparat penegak Perda itu meminta agar awak ke luar dari tempat acara.
Sementara kehadiran awak media pada acara peliputan itu, karena adanya undangan yang layangkan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Dharmasraya pada Selasa (13/08/24) via WA grup.
“Tolong ke luar dulu semuanya,” kata salah seorang anggota Satpol PP, Partoma kepada awak media.
Ia mengatakan, bahwa ia hanya menjalankan perintah dari sekretariat DPRD yang meminta agar seluruh rekan media yang berdiri di ruang persidangan untuk ke luar.
“Bukan hanya media, tapi semuanya siapapun itu,” ucapnya
Mirisnya lagi, perlakuan tidak menyenangkan terhadap para jurnalis kembali di lakukan oleh Partoma.
Meski rekan rekan media mengatakan kalau mereka wartawan yang di undang.
“Kalau tidak senang silahkan menuntut,” tegas Partoma.
Sesalkan Tindakan Oknum Satpol PP
Kekecewaan atas pelayanan protokoler sekretariat DPRD di ungkapkan oleh Roni Aprianto wartawan Singgalang.
“Kita ini di undang, masak di usir. Jika tidak butuh wartawan jangan di undang,” ucapnya penuh kecewa.
Seharusnya, Protokoler sekretariat DPRD harus mempersiapkan acara pelantikan dengan matang.
Seperti kursi undangan bagi masyarakat dan wartawan serta undangan lainnya.
Hal yang sama juga di rasakan oleh Maya Dwiefwndi. Ia mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan menghadiri pelantikan DPRD jika tidak ada undangan.
“Kita semua hadir karena di undang, bukan tanpa di undangan,” kata wartawan Narasi Jurnal itu.
Sementara itu, Plt Ketua PWI Dharmasraya, Yahya juga mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap perlakuan Protokoler sekretariat DPRD terhadap wartawan yang melakukan peliputan.
“Saya saja yang ada undangan, tidak jelas kursinya di mana. Kita sangat sayangkan pengusiran terhadap wartawan yang meliput,” sebutnya.
Ia berharap, agar ke depan protokoler sekretariat DPRD untuk lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.(010)