Bupati Hendrajoni Dorong Penguatan Sistem Pengendalian Penyakit di Pesisir Selatan

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni berfoto bersama paa pertemuan koordinasi dan sosialisasi pengendalian Penyakit yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan baru-baru ini.

Painan — Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni membuka secara resmi pertemuan koordinasi dan sosialisasi pengendalian penyakit yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan di Hanna Hotel Painan, Rabu (22/10).

Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni 21 hingga 22 Oktober 2025. Sebanyak 87 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari tenaga surveilans kesehatan dan 21 Kepala Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.

Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam menghadapi ancaman penyakit menular maupun tidak menular di tingkat daerah.

Turut hadir sebagai narasumber dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Sarikasi Hareva, SKM., M.Epid, dan Ratna Diliana Saga, SKM., M.PH.

Selain itu, kegiatan juga menghadirkan Yusmaidar, SKM, perwakilan dari Balai Karantina Padang, yang memberikan materi terkait strategi karantina dan pengawasan lintas wilayah dalam pencegahan penyakit menular.

Sebanyak 87 peserta mengikuti kegiatan  pertemuan koordinasi dan sosialisasi pengendalian penyakit.

Kegiatan ini mengusung tujuan utama untuk menyusun dokumen rencana kontinjensi kejadian luar biasa (KLB) sebagai langkah strategis pengendalian penyakit di daerah.

Dokumen kontinjensi ini nantinya akan menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam merespons situasi darurat kesehatan secara cepat, terarah, dan efektif.

Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Wabah Penyakit

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Agustina Rahamadani, ST., MM, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan daerah terhadap potensi wabah penyakit.

Menurutnya, selama ini koordinasi antar instansi dalam penanganan penyakit sudah berjalan baik, namun perlu diperkuat dengan sistem yang terencana melalui dokumen rencana kontinjensi.

“Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kami untuk menyiapkan dokumen kontinjensi pengendalian penyakit di Pesisir Selatan, sehingga penanganan dapat dilakukan cepat dan terarah apabila terjadi KLB,” ujarnya.

Lebih lanjut, Agustina menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Wabah.

Kedua dasar hukum tersebut menjadi pedoman penting dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat di daerah, terutama dalam menghadapi tantangan penyakit menular baru dan berulang.

Selain kegiatan koordinasi dan penyusunan dokumen, pertemuan juga diisi dengan penilaian terhadap kinerja surveilans serta pemberian sertifikat bagi peserta yang dinilai aktif dan berprestasi.

Bupati Hendrajoni memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan yang telah melaksanakan kegiatan strategis dalam upaya mencegah wabah penyakit.

Miliki Arti Penting

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan yang telah melaksanakan kegiatan strategis tersebut.

Menurutnya, kegiatan seperti ini memiliki arti penting karena menyentuh langsung persoalan dasar masyarakat, yakni kesehatan dan keselamatan jiwa.

“Negeri ini memiliki wilayah yang panjang dan penduduk yang banyak, tersebar di 182 nagari dari utara sampai selatan, sehingga sangat rentan terhadap ancaman penyakit,” ujarnya.

Bupati menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan respon cepat ketika terjadi potensi wabah di lapangan. Dengan adanya pertemuan seperti ini, diharapkan sistem deteksi dini dan respons cepat dapat semakin terbangun di seluruh lini pelayanan kesehatan.

“Dengan adanya dasar hukum yang jelas, pemerintah daerah dapat bergerak cepat melalui dinas terkait bila terjadi KLB. Sebelum wabah terjadi, tindakan antisipatif harus dilakukan segera,” tegasnya.

Bupati Hendrajoni berfoto bersama peserta.

Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama antara dinas kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan unsur pemerintah nagari dalam memperkuat sistem kewaspadaan dini.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hendrajoni turut mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan kerja yang bersih dan sehat, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

“Momentum kegiatan ini juga harus menjadi pengingat moral bagi seluruh tenaga kesehatan untuk memastikan lingkungan puskesmas tetap bersih. Saya tidak segan mengambil tindakan tegas bila menemukan kondisi sebaliknya,” katanya.

Selain soal teknis pengendalian penyakit, Hendrajoni juga menekankan nilai-nilai etika dan disiplin dalam pelayanan kesehatan. Ia meminta seluruh jajaran untuk bekerja dengan hati, karena tugas di bidang kesehatan menyangkut nyawa manusia.

Bupati berharap kegiatan ini dapat melahirkan tenaga kesehatan yang tangguh, profesional, serta memiliki kemampuan analisis yang baik dalam mendeteksi dan mengendalikan penyakit di lapangan.

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia bidang kesehatan, memperkuat jejaring kerja lintas sektor, dan mendorong terciptanya daerah yang tangguh dalam pengendalian penyakit menular maupun tidak menular.

“Dengan kerja bersama dan koordinasi yang kuat, kita optimistis Pesisir Selatan mampu menjadi kabupaten yang tanggap terhadap potensi penyakit sekaligus menjaga kesehatan masyarakatnya,” tutup bupati. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *